Tuesday, February 2, 2021

Antara Temuan dan Hasil dalam Penelitian

Share&Copas 

Menuju Karya Ilmiah Berkualitas  

Oleh :Mudjia Rahardjo


Beberapa hari lalu saya menjadi salah satu penguji ujian disertasi mahasiswa program doktor program studi manajemen. Bersama saya ada tujuh dosen penguji. Setelah ujian dibuka oleh pimpinan sidang, ujian dilanjutkan dengan presentasi mahasiswa untuk menyampaikan hasil penelitiannya secara ringkas dalam waktu lima belas menit dan paling lama dua puluh menit. Presentasi berjalan lancar hingga waktu yang disediakan habis. Selanjutnya ujian diteruskan dengan tanya jawab dengan para penguji yang rata-rata dosen senior.  Satu demi satu pertanyaan penguji dapat dijawab dengan baik dan mahasiswa tampak menguasai materi yang ditulis.

 Persoalan muncul ketika sampai penguji ketiga yang menanyakan tentang temuan dan hasil penelitian. "Apa temuan dan hasil penelitian saudara?" tanya seorang penguji senior. Mahasiswa tampak kedodoran dan gugup. Ketika pertanyaan tersebut belum terjawab, penguji justru menanyakan hal lain apa perbedaan antara temuan dan hasil penelitian. Mahasiswa semakin bingung karena tidak bisa menjawab kedua pertanyaan tersebut. Ketika mengetahui mahasiswa mulai kebingungan, penguji itu memandunya dengan  mengajukan sebuah pertanyaan. "Ada berapa rumusan masalah dalam penelitian Saudara?", tanya penguji dengan sabar. "Ada tiga", jawab mahasiswa yang mulai berkeringat karena tegang. "Kalau begitu ada berapa jawaban?, lanjut penguji. "Ada tiga jawaban, pak", sahut sang mahasiswa calon doktor perempuan itu. " Nah, tiga jawaban itu namanya apa?", tanya penguji. "Itu hasilnya", jawab mahasiswa. "Lalu temuan penelitian Saudara apa?", tanya penguji lagi. Mahasiswa terdiam lagi sambil bolak-balik membuka lembaran kertas naskah disertasi. 

 Saya menyaksikan adegan itu dengan saksama dan membuat saya berpikir mengapa hingga hampir tahap akhir studi S3 mahasiswa calon doktor itu tidak bisa membedakan antara 'temuan' dan 'hasil' penelitian. Atau mungkin dianggap sama. Dalam hati saya bertanya mengapa hal itu terjadi. Apa memang topik itu belum pernah dipelajari dalam matakuliah metodologi penelitian atau mahasiswa tidak memperhatikan ketika topik itu diajarkan. Lebih jauh saya membayangkan bagaimana jadinya jika mahasiswa itu nanti lulus dengan menyandang gelar dokrtor (Dr.) dan menjadi dosen, tetapi tidak bisa membedakan antara temuan penelitian dan hasil penelitian. Sebagai dosen pengampu matakuliah metodologi penelitian saya risau dan karena itu merasa berkewajiban untuk menjelaskan perbedaan antara temuan dan hasil penelitian melalui tulisan ini. 

 Penelitian merupakan aktivitas terencana untuk menjawab masalah secara ilmiah. Disebut ilmiah, salah satu sebabnya, ialah karena dasar untuk menjawab masalah itu adalah data, bukan opini subjektif, khayalan atau lamunan peneliti. Jawaban yang diperoleh dapat membuka tabir mengenai persoalan yang selama ini belum diketahui publik. Jawaban yang diperoleh berdasarkan data itu selanjutnya disebut ‘temuan’ penelitian (research findings). Temuan penelitian bersifat empirik. Sebagaimana dinyatakan oleh Bailey (1987: 24) selain bertujuan untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat pada saat yang sama penelitian, khususnya penelitian ilmu-ilmu sosial, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara teoretik. 

  "... the ultimate goal of a study is solving social-problems and at the  same time makes a valuable contribution to the theoretical social- science literature...".           

Penelitian selalu berangkat dari masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, yang lazimnya disebut rumusan masalah penelitian (research questions)  dan berakhir dengan jawaban yang disebut temuan penelitian (research findings). Kualitas temuan sangat tergantung pada kualitas pertanyaan, data yang tersedia secara melimpah (lebih-lebih untuk penelitian kualitatif) dan analisis data. Karena itu, betapa pentingnya rumusan masalah penelitian yang baik. Menurut Stake (1994) rumusan masalah akan menentukan metode penelitian yang digunakan,  bentuk dan jenis data yang diperoleh, cara pengumpulan data, teori yang dipilih, dan akhirnya jawaban penelitian. Sedemikian penting posisi rumusan masalah dalam penelitian, sehingga beberapa ahli menyatakan jika pertanyaan penelitian telah berhasil dirumuskan salah satu tugas terpenting penelitian sudah terselesaikan (Rahardjo, 2020).    

Untuk keperluan praktis, temuan penelitian dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan demikian bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika temuan itu salah, karena berangkat dari data yang tidak tepat. Penelitian semacam ini sama sekali tidak ada nilai gunanya, malah bisa menyesatkan. Karena itu, betapa pentingnya temuan penelitian yang benar. Temuan penelitian yang benar hanya dapat diperoleh dari data yang benar dan analisis yang tepat. Selanjutnya temuan berupa jawaban pertanyaan disebut temuan substantif (substantive findings). 

Untuk karya ilmiah mahasiswa S1 berupa skripsi, penelitian dapat disebut telah selesai jika rumusan masalah sudah terjawab. Tetapi untuk karya ilmiah mahasiswa S2 (tesis) dan S3 (disertasi), sampai diperoleh jawaban penelitian belum dapat dikatakan berakhir. Mengapa? Temuan penelitian masih perlu didialogkan dengan teori yang telah dituangkan di bagian kajian teori yang biasanya ditaruh di Bab II. Atau, bisa saja di bagian lain sesuai kesepakatan atau ketentuan perguruan tinggi masing-masing.  Di beberapa perguruan tinggi atau universitas ada yang menempatkan kajian teori menjadi salah satu sub-bagian dari bab pendahuluan (Bab I).    

Dialog teoretik akan melahirkan temuan formal (formal findings). Temuan formal ini berupa konsep, proposisi, atau teori. Temuan formal inilah yang disebut ‘hasil’ penelitian. Ada yang menyebutnya sebagai ‘thesis statement’. Jika ‘temuan’ penelitian bersifat konkret/empirik, maka ‘hasil’ penelitian bersifat abstrak. Kemampuan MENGABSTRAKSIKAN temuan diperlukan kontemplasi peneliti yang tinggi melalui refleksi. Ini hanya bisa dilakukan oleh peneliti sendiri, bukan teman atau pembimbing sekalipun. Dalam berkontemplasi atau refleksi peneliti akan membuka kembali kajian atau telah teori yang telah ditulis di bab sebelumnya, atau konsep lain dari para ahli yang belum sempat dituangkan di bagian kajian teori. Karena itu, teori bukan ornamen atau aksesoris penelitian untuk menambah ketebalan karya ilmiah. Tentang kualitas kajian teori bukan karena tebalnya halaman atau banyaknya pendapat para ahli tentang tema pokok penelitian, tetapi sejauh mana teori itu dapat membuka cakrawala pandang peneliti mengenai isu utama penelitian.           

Mengenai posisi di mana bagian kajian teori ditempatkan tidak begitu penting. Tetapi yang sangat penting ialah kegunaan atau manfaat teori dalam penelitian. Sebagai pengingat, dalam penelitian kualitatif, selain digunakan untuk membantu peneliti memahami gejala atau fenomena yang diteliti, teori itu untuk dikembangkan. Itu sebabnya, penelitian kualitatif sering disebut 'theory generating' atau 'theory development'. Sedangkan dalam penelitian kuantitatif, teori untuk dibuktikan (to be tested atau to be verified). Itu sebabnya dalam penelitian kuantitatif yang mengandung variabel diperlulan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara yang dibuat peneliti sebelum jawaban yang sebenarnya diperoleh. 

Temuan dan hasil penelitian yang berkualitas merupakan bagian tak terpisahkan dari ukuran karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Tentang ukuran sebuah karya ilmiah (baca: disertasi) yang dapat dipertanggungjawabkan, Biklen dan Casella (2007: 12-13) memberikan rambu-rambu sebagai berikut: 1). Memberikan informasi baru kepada publik tentang isu utama penelitian, 2). Menyuguhkan perspektif menarik tentang tema pokok penelitian, 3). Menawarkan pendekatan baru terhadap tema penelitian dengan analisis yang tajam, 4). Menyajikan deskripsi menarik tentang pokok bahasan, 5). Memberikan ruang atau lapangan yang luas untuk penelitian lebih lanjut. 

Bisa saja ada ukuran-ukuran lain untuk menentukan kualitas karya ilmiah. Misalnya, temuan dan hasil penelitian dapat segera digunakan untik menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat. Sebagai contoh penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru memang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan pendidikan yang dihadapi guru di kelas. Contoh lainnya adalah survei yang dapat digunakan untuk menjawab masalah dengan cepat. Sebagai contoh, di musim pandemi Covid-19 saat ini penelitian survei dapat mengungkap dengan cepat mengenai berapa orang yang terpapar dan gambaran beban psikologis masyarakat akibat Covid-19.     

Demikian uraian ringkas mengenai perbedaan antara temuan dan hasil penelitian serta ukuran karya ilmiah yang berkualitas. Sebagai aktivitas ilmiah yang rumit, penelitian memang memerlukan kompetensi khusus yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan. Penelitian tidak bisa dilakukan oleh setiap orang. Selain pendidikan dan pelatihan, penelitian memerlukan pengalaman. Sejatinya, hanya mereka yang punya integritas dan dedikasi tinggi yang sanggup melalukan penelitian dengan baik dan hasilnya bermanfaat tidak saja untuk diri mereka sendiri, tetapi juga masyarakat luas, dan karena itu mulia. Termasuk kelompok ini adalah mereka yang mau belajar mengenai perbedaan antara temuan dan hasil penelitian. Semoga tulisan pendek ini bermanfaat bagi mereka yang akan dan sedang menulis karya ilmiah dan para peminat metodologi penelitian!

_________         

             Ponorogo, 30 Januari 2021

                                   

Daftar Pustaka

Bailey, Kenneth D. 1987. Methods of Social Research. Third Edition. New  York: The Free Press. A Division of Macmillan, Inc. London: Collier  Macmillan Publishers.    

Biklen, Sari Knopp and Casella, Ronnie. 2007. A Practical Guide to the  Qualitative Dissertation. New York and Lndon: Teachers College,  Colombia University   Press.  

Rahardjo, Mudjia. 2020. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu  Sosial dan Humaniora (dari Teori ke Praktik). Yogyakarta: Penerbit  Republik Media.   

Stake, Robert E. 1994."Case Studies" in NormanK. Denzin and Yvonna, S.  Lincoln (eds.), "Handbook of Qualitative Research ", Thousand  Oaks, California: SAGE Publications, Inc.

Tuesday, November 22, 2016

Panduan Pengembangan Indikator Refrensi Kajian Kurikulum Independen Satuan Pendidikan

Bismillahiwabihamdihi,
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

BP3MYHNW.BLOGSPOT.COM.Pemerhati Pendidikan rohimakumullahu, kali ini kami share systematika Pengembangan Indikator sebagai Refrensi Kajian Kurikulum Independen Satuan Pendidikan pada Diskusi Kelompok Guru Mata Pelajaran, MGMP, KKG dalam kegiatan Review Kurikulum pada Sekolah/ Madrasah, untuk memahami Kurikulum Nasional.

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang (UU) nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) maka Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional  (Permendiknas) nomor 22 dan nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Sedangkan standar lainnya ditetapkan melalui Permendiknas nomor 13, 16, 19, 20, 24 dan 41 Tahun 2007 tentang tenaga pendidik dan kependidikan, pengelolaan, penilaian,sarana prasarana, dan proses.

SNP merupakan acuan dan pedoman dalam mengembangkan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pemerintah tidak lagi menetapkan kurikulum seperti kurikulum 1984, 1994 dan sebagainya. Pemerintah hanya menetapkan SNP yang menjadi acuan sekolah dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan karakteristik, kebutuhan potensi peserta didik, masyarakat dan lingkungannya.

Pengembangan KTSP berdasarkan SNP memerlukan langkah dan strategi yang harus dikaji berdasarkan analisis yang cermat dan teliti. Analisis dilakukan terhadap tuntutan kompetensi yang tertuang dalam rumusan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD); analisis mengenai kebutuhan dan potensi peserta didik, masyarakat, dan lingkungan; serta analisis peluang dan tantangan dalam memajukan pendidikan pada masa yang akan datang dengan dinamika dan kompleksitas yang semakin tinggi.

Penjabaran SK dan KD sebagai bagian dari pengembangan KTSP dilakukan melalui pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari SK dan KD menjadi indikator, kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran dan penilaian. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu KD yang ditetapkan dalam SI dan telah dijabarkan dalam silabus.

Berdasarkan uraian di atas, maka pengembangan indikator merupakan langkah strategis dalam peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dan pencapaian kompetensi peserta didik. Dengan demikian diperlukan panduan pengembangan indikator yang dapat dijadikan pedoman bagi guru dan sekolah dalam mengembangkan SK dan KD tiap mata pelajaran.


B.   Tujuan

Penyusunan panduan ini bertujuan:
  1. memberikan pemahaman lebih luas kepada guru dalam mengembangkan indikator kompetensi berdasarkan tuntutan KD dan SK;
  2. memotivasi guru untuk mengembangkan kurikulum di tingkat sekolah guna mencapai kompetensi, minimal sesuai dengan SI dan SKL;
  3. mendorong pengembangan kurikulum lebih lanjut untuk mencapai kompetensi, melebihi SI dan SKL sehingga mutu pendidikan diharapkan meningkat;
  4. mendorong guru dan sekolah terus mengembangkan kurikulum melalui  penyusunan dan pengembangan indikator yang digunakan sebagai acuan pembelajaran dan penilaian.
C.   Ruang Lingkup

Ruang lingkup pengembangan indikator mencakup pengertian dan fungsi indikator dalam KTSP, mekanisme, dan implementasi dalam pengembangan instrumen penilaian.



INDIKATOR DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


A.   Pengertian
     
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.

Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
1.    tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD;
2.    karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah;
3.    potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.

Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan indikator, yaitu:
1.    Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator;
2.    Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis soal yang di kenal sebagai indikoator soal.

Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi.

B.   Fungsi Indikator

Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi berdasarkan SK-KD. Indikator berfungsi sebagai berikut :

1.   Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah, serta lingkungan.

Tuesday, November 8, 2016

Berislam Secara TOTAL


 “ Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu .“  (Al-Baqarah, 2: 208)

       Ayat ini merupakan kewajiban bagi seorang Muslim harus dan tetap terus berpproses untuk memasuki tangga kewajiban totalitas. Tunduk kepada Allah Swt., tanpa syarat. Ayat tersebut Juga mengingatkan kita tentang syahadat dan maknanya. Syahadat yang bermakna : membenarkan didalam hati, mengucapkannya dengan lisan dan beramal dengan amal perbuatan.

      Syahadat yag minimal kita baca sembilan kali dalam sholat-sholat fardu kita sehari semalam. Syahadat juga merupakan gerbang pertama menuju penghambaan diri kepada Allah secara keseluruhan, tanpa ada kata nanti, besok, ataupun tidak sempat. 

       Seorang yang telah bersyahadat hendaknya harus siap dengan konsekuensi menjadikan Allah sebagai Tujuan. Tidak ada sesuatu apapun yang lebih ditakuti, disembah, di ingat lebih banyak, di taati dan semacamnya kecuali hanya Allah semata. Serta, senantiasa menjadikan Muhammad SAWsebagai panutan yang maksum, Qudwah, dan standar kekuatan untuk beriman Kepada Allah dan hari Akhir.

       Makna Ayat  

     Secara Fitrah, orang yang beriman kepada Allah hendaknya selalu berproses untuk selalu lebih baik dari hari-hari yang dilaluinya. Menjadi baik secara dzohir ataupun bathin. Jika sebelumnya mutu ibadahnya masih banyak kekurangan, maka hari berikutnya harus ditambal kekurangannya. Dan inilah sifat dari seorang Muslim, terus dan terus berproses dalam kebaikan-kebaikan yang Allah perintahkan. Tidak stagnan, ketika telah selesai dengan satu perintah Allah satunya maka hendaknya segera berpindah, tidak lekas berpuas diri, totalitas dan tidak setengah-setengah begitu seterusnya.

      Al-Imam Nashiruddin Abi Sa'id Abdullah Bin Umar Al-Baidhowi didalam Tafsir beliau mengatakan :  bahwa masuk kedalam Islam secara keseluruhan adalah menaati Allah ta'ala dzohir dan bathin. Kebaikan dari apa yang dilakukan oleh orang-orang munafiq yang dzohirnya beriman tetapi hatinya tidak. Masuk kedalam Islam secara keseluruhan juga berarti tidak setengah-setengahdan tidak mencampur adukkan dengan sesuatu apapun, sedikit ataupun banyak. Beriman kepada Allah, para Nabinyan dan Kitab-kitabnya.Siap menjadikan Islam standar dari cabang-cabang atas segala sesuatu secara hukum keseluruhan. (Anwaarul tanzil wa asroorut ta'wiil.Tafsir al-baidhowi, halaman 114 Daar Kutub al-'ilmiyyah,2011).

     Seorang Muslim hendaknyanmemahami dan berkeyakinan bahwa Islam merupakan agama yang sempurna. Islam yang merupakan agama yang sempurna. Islam yang merupakan ruh dan hukum-hukum dari Allah ta'ala, agama para Nabi-Nabi terdahulu, jalan yang lurus dan keselamatan dunia akhirat.

     Dr. Fathi Yakan, pernah berpesan kepada kita bahwa seyogyanya orang yang beriman hendaknya menjadikan Islam sebagai standar kekuatan dan perjuangan. Karena Islam merupakan agama yang sempurna, Agama yang Allah Ridhai, daAgama yang Fitrah bagi segenap manusia. Wallahu a'lam.


Sumber :

Ahmad Amrin Nafis, Mimbar Taqwa, edisi jum'at 15 shafar 1437 H / 27 November 2015 

Sunday, November 6, 2016

Kabar dari Bill and Melinda Gates:


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Kabar Gembira untuk Komunitas Pendidikan di seluruh Dunia
Milyarder terkaya di dunia Bill Gates & Istrinya Melinda Gate telah mendonasikan dananya untuk membeli hakcipta buku-buku pendidikan tinggi agar bisa diakses gratis untuk semua warga kampus di seluruh dunia.

untuk lebih lengkapnya informasi ini anda bisa kunjungi website dan buat akun untuk mendownload buku-bukunya di alamat url website : https://openstax.org

Semua gratis dan legal

Demikian Informasi terkini tentang Refrensi Pendidikan. Semoga bermamfaat. red. rhmn amraz.






AKSI BELA ISLAM -DPR MPR

Bismillahirrohmaanirrohiim. 
Assalamu'alaikum Warohmatullahiwabarokaatuh,

Berikut informasi dari akun facebook Akhiinafillah Ilham tentang " Aksi Bela Islam Live DPR-MPR

Update : Pkl.00.20-03.50 WIB.
Sabtu, 5 Nov '16.

Live Report:
1. Setelah hampir 1 jam tim lobi dari GNPF MUI melobi pimpinan MPR & DPR, akhirnya pada pkl.01.00      lebih diinfokan bhwa pimpinan DPR MPR akan menerima 8 org delegasi Ulama;
2. 8 org delegasi itu ialah: Habib M Rizieq Syihab, Ust. Bachtiar Natsir, KH. Mishbahun Anom, KH. Zaitun, Ust. Munarman, dan 3 org lainnya sy blm bs ingat;
3. Rapat dgn pimpinan DPR & MPR berlangsung selama 2 jam lebih, mulai pkl.01.10-03.30 WIB.
4. Selama rapat brlgsung, kami peserta aksi istirahat, tidur di jalanan depan DPR sampai membludak membanjiri sebagian jalan tol
5. Kepadatan peserta aksi mulai dr restoran pulau 2 sampai pertigaan fly over menuju Slipi, silahkan diprediksikan saja brp jumlahnya
6. Pd sekitar Pkl.03.30, alhamdulillah 8 org delegasi bersama pimpinan DPR & MPR keluar dr gedung menuju mobil komando bersama2, disambut dgn riuhan sholawat dan takibir
7. Anggota DPR & MPR yg hadir naik ke mobil komando ialah: Zulkifli Hasan (Ketua MPR), Habib Abu Bakar Al Habsyi (Komisi III), Dasko (Ketua MKD), Muslihin (DPR), Hanafi Rais (DPR)
8. Habib Abu Bakar Al Habsyi yg pertama menyampaikan statement, kedua Pa Dasko (Ketua MKD), ketiga Zulkifli Hasan (Ketua MPR), kesemuanya memenuhi semua tuntutan peserta Aksi utk memenjarakan Ahok atas tindakan penistaan Al Quran
9. Pokok-pokok statement yg disampaikan td dr ketiga pimpinan DPR & MPR tsb adalah: a) hari senin 7 nov atau setelahnya, Komisi III akan memanggil Kapolri meminta pertanggungjawabannya atas penembakan kpd demonstran, b) DPR berjanji akan dgn serius mnegawasi & mengawal proses penegakkan hukum Ahok si penista Al Quran dgn memanggil Kapolri, c) proses hukum Ahok hrs dilakukan dgn secepat-cepatnya
10. Habib Rizieq menyampaikan bahwa Ahok akan diperiksa oleh Polri hari senin 7 nov. Proses hrs kita kawal, Ahok hrs ditahan, kl tdk ditahan tunggu instruksi selanjutnya
11. Sebagaimana yg disampaikan oleh Habib Rizieq sblm menutup aksi, beliau menyampaikan berdasarkan " laporan yg masuk ke Habib Rizieq bahwa ada sekitar 150 org yg terluka & dirawat di RS Budi Kemuliaan & sebagian di RSCM, dan 1 org meninggal dunia".
*Sebabnya blm diketahui,apakah akibat tertembak peluru karet atau keracunan gas air mata atau bentrokan fisik dgn Polisi (peristiwa, identitas & data blm diketahui secara pasti), semoga laporan meninggal dunianya Syahid ini tidak valid, aaaaamiiin.
12. Kemudian, aksi ditutup dgn sambutan dr Ketua GNPF MUI Ust. Bachtiar Natsir dgn statement inti :  " bahwa aksi damai kita berlangsung dgn maksimal walaupun kita ditekan, ditembaki, dipukul tp kita tdk membalas, kita tdk melawan, krn niat awal & tujuan kita adalah damai dan utk kemuliaan Islam". Habib Rizieq memperkuat statement Ust. Bachtiar Natsir bahwa "sebenernya kita bs saja melawan, perang, tp kita ini aksi damai, kita tdk boleh diadu domba melawan Polisi & TNI, mereka saudara kita jg, kita fokus pd kasus penistaan Al Quran oleh Ahok "
13. Aksi ditutup oleh Korlap Ust. Munarman (panglima) dengan mengatur rute kepulangan peserta aksi
14. DPR menyiapkan bus utk semua peserta aksi yg pulang di wilayah Jakarta dan berjanji menyiapkan bus yg akan pulang ke Sumatera dan Pulau Jawa. Semua ini sebagai bentuk pemuliaan kepada rakyat Indonesia & ummat muslim yg sudah berjuang tulus ikhlas demi menegakkan kemuliaan Islam.
15. Sy pun lgs pulang naik motor, dan kebanyakan peserta aksi sholat subuh di dpn DPR.

Sekian update dr DPR.

Mohon utk disebarluaskan kpd masyarakat umum.
Ttd.
Helmi Al Djufri
KB PII Kota Bandung/ PJMI

Sistem Pendidikan Terbaik Dunia




Bismillahirrohmaanirrohiim,

24 Fakta Sistem Pendidikan Terbaik Dunia, Finlandia


Memang 40 tahun bukanlah waktu yang sebentar, namun dalam tahun tersebut Finlandia mampu menerapkan reformasi pendidikan besar. Reformasi pendidikan tersebut mengantarkan sistem pendidikan Finlandia, secara konsisten, menempati posisi atas untuk peringkat internasional untuk sistem pendidikan. Jadi bagaimana mereka melakukannya? Sederhana – dengan melawan, model evaluasi terpusat yang banyak dari dunia Barat gunakan. Berikut fakta-fakta menarik mengenai pendidikan Finlandia menurut businessinsider.com:
1.    Anak-anak yang menjadi penduduk disini tidak memulai sekolah sampai usia mereka 7 tahun.
2.    Yang pastinya akan sangat disukai pelajar kita, pendidikan disini tidak ada ujian dan pekerjaan rumah hingga usia mereka remaja.
3.    Kepintaran anak-anak tidak diukur sama sekali selama enam tahun pertama pendidikan mereka.
4.    Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yang diambil ketika anak-anak berada di usia 16 tahun.
5.    Semua anak, pintar atau tidak, diajarkan di kelas yang sama.
6.    Sejumlah 30 persen anak-anak menerima bantuan tambahan selama sembilan tahun pertama mereka sekolah.
7.    Sebanyak 66 persen siswa disini masuk ke perguruan tinggi.
8.    Kelas sains maksimal 16 siswa sehingga mereka dapat melakukan eksperimen praktis setiap kelas.
9.    Kelulusan pelajar di Finlandia dari sekolah tinggi mencapai 93 persen. Persentase ini 17,5 persen lebih tinggi dari Amerika Serikat.
10.  Siswa SMA Finlandia yang meneruskan ke sekolah kejuruan sebanyak 43 persen.
11.  Siswa sekolah dasar di Finlandia mendapatkan 75 menit dari istirahat dalam sehari dibandingkan rata-rata 27 menit di Amerika Serikat.
12.  Guru hanya menghabiskan 4 jam sehari di dalam kelas dan mengambil 2 jam seminggu untuk “pengembangan profesional”.
13.  Finlandia memiliki jumlah yang sama dengan guru diNew York City, namun siswanya jauh lebih sedikit. Sekitar 600.000 siswa dibandingkan dengan 1,1 juta di NYC.
14.  Sistem sekolah adalah 100% didanai negara.
15.  Semua guru di Finlandia harus memiliki gelar master, yang sepenuhnya disubsidi.
16.  Kurikulum nasional hanya menjadi pedoman luas.
17.  Guru dipilih dari 10% lulusan terbaik.
18.  Pada tahun 2010, 6600 pelamar bersaing untuk 660 kursi pada pelatihan sekolah dasar
19.  Gaji awal rata-rata untuk seorang guru Finlandia adalah $ 29.000 pada tahun 2008. Dibandingkan dengan $ 36.000 di Amerika Serikat.
20.  Namun, guru-guru SMA dengan 15 tahun pengalaman membuat 102 persen dari apa yang lulusan perguruan tinggi lain buat. Di AS, angka ini 62%.
21.  Tidak ada manfaat membayar guru
22.  Guru secara efektif diberi status yang sama seperti dokter dan pengacara
23.  Dalam pengukuran standar internasional pada tahun 2001, anak-anak Finlandia memiliki kecerdasan di atas atau sangat dekat dengan puncak untuk ilmu pengetahuan, dalam membaca dan matematika. Hasil pengukuran ini berjalan konsisten sama selalu sejak saat itu.
24.  Dan meskipun Finlandia, dengan mudah mengalahkan negara-negara dengan demografi yang sama Tetangganya, Norwegia, dengan ukuran yang sama dan menampilkan budaya homogen yang sama, mengikuti strategi yang sama yang sama dan mencapai peringkat yang sama dalam studi internasional.

Sumber: 
http://studieropa.com

Monday, October 31, 2016

Interpretasi Al-Ghasyiyah ayat 1-7

Edisi : Kondisi menyakitkan di hari Kiamat

Muthalaah Ibnu Katsir,

Oleh :

Ustadz Ramadhan Abu Dr. Muhamad
Rahman Abie Mutiara RAZ.

هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ (1)
 وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ (2)
 عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ (3)
 تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً (4)
 تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ (5)
 لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِنْ ضَرِيعٍ (6)
 لَا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِي مِنْ جُوعٍ (7)


Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan? Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
.
Al-Ghasyiyah salah satu nama lain dari hari kiamat —menurut Ibnu Abbas, Qatadah, dan Ibnu Zaidkarena hari kiamat menutupi semua manusia dan meliputi mereka semuanyaIbnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muhammad At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar ibnu Iyasy, dari Abu Ishaq, dari Amr ibnu Maimun, bahwa      Nabi Saw.  melewati seorang wanita yang sedang membaca firman-Nya:

 Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan? (Al-Ghasyiyah: 1)

 Maka beliau bangkit dan mendengarkannya serta menjawab: Benar, telah datang kepadaku  (berita tentang hari pembalasan ), Adapun firman Allah Swt,

{ وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ }

Banyak muka pada hari itu tunduk terhinaAl-Ghasyiyah: 2

Yang dimaksud dengan khusuk di sini adalah terhina, menurut Qatadah  
Juga dikatakan oleh Ibnu Abbas, bahwa wajah-wajah tersebut tunduk terhina karena amal perbuatannya tidak bermanfaat bagi dirinya.

Firman Allah Swt


{عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ }

bekerja keras lagi kepayahanAl-Ghasyiyah: 3

Yakni mereka telah banyak melakukan kerja keras yang memayahkan diri mereka, tetapi pada akhirnya di hari kiamat mereka dimasukkan ke dalam neraka yang amat panas.

Al-Hafiz Abu Bakar Al-Barqani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Muhammad Al-Muzakki, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ishaq As-Siraj, telah menceritakan kepada kami Harun ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Sayyar, telah menceritakan kepada kami Ja'far; ia pernah mendengar Abu Imran Al-Juni mengatakan bahwa Umar ibnul Khattab r.a. melewati sebuah tempat ibadah  yang dihuni oleh seorang rahib, maka Umar memanggilnya, "Hai rahib!" Lalu si rahib muncul; maka Umar  memandangnya dan menangis. Kemudian ditanyakan kepada Umar, "Mengapa engkau menangis, hai Amirul Mu’minin?" Umar menjawab, bahwa ia teringat akan firman Allah Swt. yang mengatakan: bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas. (Al-Ghasyiyah: 3-4) Itulah yang menyebabkan aku menangis ).

Imam Bukhari mengatakan bahwa Ibnu Abbas telah mengatakan sehubungan  interpretasi dengan makna firman-Nya: bekerja keras lagi kepayahan. (Al-Ghasyiyah: 3)

Bahwa mereka adalah orang-orang Nasrani. Telah diriwayatkan dari Ikrimah dan As-Saddi, bahwa makna yang dimaksud ialah bekerja keras di dunia melakukan perbuatan-perbuatan maksiat, dan kepayahan di dalam neraka karena azab dan siksaan yang membinasakan

Ibnu Abbas, Al-Hasan, dan Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: memasuki api yang sangat panas (neraka). (Al-Ghasyiyah: 4) Artinya, yang panasnya tak terperikan.

Allah Swt berfirman :


{ تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً }

“ diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. Al-Ghasyiyah: 5”

Yakni yang panasnya tak terkira dan titik didihnya melebihi puncaknya sampai tingkatan yang tak terbatas; demikianlah menurut apa yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, Al-Hasan, dan As-Saddi .
  
Firman Allah Swt :


{ لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلا مِنْ ضَرِيعٍ }

Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri.
Al-Ghasyiyah: 6

Ali Ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa dhari’ artinya sebuah pohon dari api.

Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa dhari’   adalah nama lain dari Zaqqum (sebuah pohon yang ada di dalam neraka);  tetapi menurut riwayat lain yang juga bersumber darinya, dari  adalah batu yang ada di dalam neraka

Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Abul Jauza, dan Qatadah mengatakan bahwa  “ dhari ‘adalah sejenis pohon yang disebut syabraq.

Qatadah mengatakan bahwa orang-orang Quraisy menamakannya syabraq bila musim semi, dan bila musim panas menamainya “  dhari’ “ pohonnya banyak durinya

Ikrimah mengatakan bahwa interpretasinya adalah dari sebuah pohon yang banyak durinya, yang tidak tinggi, melainkan menempel di tanah

Imam Bukhari mengatakan, Mujahid telah mengatakan bahwa dhari' adalah nama tumbuhan yang dikenal dengan nama lain syabraq, orang-orang Hijaz menamainya dari' bila kering, pohon ini mengandung racun .

Ma'mar telah meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan makna firman Allah Swt.:  Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri.

(Al-Ghasyiyah: 6) Yakni tumbuhan syabraq yang bila kering dinamakan dhari’ 
Sa'id telah meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:

Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri. (Al-Ghasyiyah: 6) Ini merupakan makanan yang paling buruk, paling kotor, dan paling menjijikkan.

Dengan demikian, bahwa sungguh dahsyat, segala siksaan yang akan di dapatkan oleh pelaku maksiat kelak di akhirat_hari berakhirnya ummat manusia dengan disuguhkan masakan yang tidak dapat menghilangkan lapar.


Firman Allah Swt
:
{لَا يُسْمِنُ وَلا يُغْنِي مِنْ جُوعٍ}

yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. Al-Ghasyiyah: 7

and next…… Wallahua’lam bishawab . red. bp3myhnwlendangnangka.blogspot.com.


Sumber Bacaan :

Taftsir Ibnu Katsir

Popular Posts